Pemulihan korban merupakan proses yang sangat penting bagi seseorang yang telah mengalami berbagai bentuk kerugian atau trauma. Langkah-langkah menuju kesembuhan harus dilakukan dengan seksama dan penuh perhatian agar korban dapat pulih secara menyeluruh.
Menurut Dr. Arief, seorang psikolog klinis terkemuka, pemulihan korban memerlukan pendekatan yang holistik. “Korban tidak hanya perlu mendapatkan perawatan fisik, tetapi juga perlu mendapatkan perawatan psikologis dan sosial untuk mengatasi trauma yang dialami,” ujarnya.
Langkah pertama dalam pemulihan korban adalah memberikan perlindungan dan keamanan bagi korban. Hal ini penting untuk menjamin korban merasa aman dan nyaman selama proses pemulihan. Selain itu, korban juga perlu mendapatkan dukungan emosional dari keluarga, teman, dan terapis.
Menurut data dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak mengalami peningkatan selama pandemi Covid-19. Oleh karena itu, langkah-langkah pemulihan korban menjadi semakin penting untuk dilakukan.
Selain itu, korban juga perlu diberikan pendidikan dan informasi mengenai hak-hak mereka sebagai korban. Hal ini bertujuan agar korban dapat memahami dan melindungi diri mereka sendiri dari tindakan yang merugikan.
Dalam proses pemulihan korban, peran pemerintah dan lembaga non-pemerintah juga sangat penting. Mereka perlu bekerja sama dalam memberikan perlindungan, rehabilitasi, dan reintegrasi bagi korban. “Kerjasama antara pemerintah, lembaga non-pemerintah, dan masyarakat sangat diperlukan untuk membantu korban pulih dan mendapatkan keadilan,” ujar Bapak Surya, seorang aktivis hak asasi manusia.
Dengan melakukan langkah-langkah menuju kesembuhan secara komprehensif, diharapkan korban dapat pulih secara menyeluruh dan dapat kembali menjalani kehidupan dengan normal. Pemulihan korban bukanlah hal yang mudah, tetapi dengan dukungan dan perhatian yang tepat, kesembuhan dapat dicapai.