Pendekatan berbasis bukti dalam pengambilan keputusan klinis merupakan metode yang sangat penting dalam dunia medis. Dalam praktik klinis, penting untuk selalu menerapkan pendekatan berbasis bukti agar keputusan yang diambil dapat didukung oleh data dan penelitian ilmiah yang valid.
Menurut Prof. Dr. dr. Budi Iman Santoso, SpPD-KGH, FINASIM, FACP, dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, “Menerapkan pendekatan berbasis bukti dalam keputusan klinis adalah langkah yang tepat untuk memastikan bahwa pasien mendapatkan perawatan yang terbaik dan paling efektif.”
Dalam praktik klinis, dokter sering dihadapkan pada berbagai pilihan pengobatan yang tersedia. Dengan menerapkan pendekatan berbasis bukti, dokter dapat memilih pengobatan yang didukung oleh bukti ilmiah yang kuat. Hal ini akan mengurangi risiko kesalahan dalam pengambilan keputusan klinis.
Dr. Farah Magdalena, Sp.PK., dari RS Cipto Mangunkusumo, menambahkan, “Pendekatan berbasis bukti juga membantu dokter untuk terus mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan medis. Dengan selalu mengacu pada bukti ilmiah terkini, dokter dapat memberikan perawatan yang terbaik bagi pasien.”
Namun, menerapkan pendekatan berbasis bukti dalam keputusan klinis bukanlah hal yang mudah. Membutuhkan kemampuan untuk mengakses, mengevaluasi, dan menginterpretasi bukti ilmiah dengan cermat. Oleh karena itu, pelatihan dan pendidikan mengenai pendekatan berbasis bukti perlu ditingkatkan di kalangan tenaga medis.
Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Clinical Epidemiology, disebutkan bahwa penggunaan pendekatan berbasis bukti dalam keputusan klinis dapat meningkatkan kualitas perawatan pasien dan mengurangi biaya perawatan yang tidak efektif. Oleh karena itu, penting bagi dokter dan tenaga medis lainnya untuk terus memperkaya pengetahuan dan keterampilan dalam menerapkan pendekatan berbasis bukti dalam praktik klinis mereka.